MENU

Senin, 17 Februari 2020

Lapangan SMPIT Bunayya Mendadak Heboh, Ada apa?


SITBUNAYYAPEKANBARU- Seperti halnya medsos, setiap hari memiliki hal viral , baik itu berita politik, pendidikan, gaya hidup, agama, dan lain sebagainya, anak Bunayya juga setiap minggu, bahkan hari, mereka memiliki permainan yang "viral". Permainan yang dimainkan setiap hari waktu jam istirahat adalah permainan yang "viral" saat itu.

Bulan lalu, beberapa anak setiap hari membawa raket dan Shuttlecock(bola bulu tangkis) dan anak tersebut setiap jam istrahat mereka bermain bulu tangkis. "Virus" itu ternyata cepat menyebar. 

Dihari selanjutnya, beberapa anak membawa raket, dan memainkan permainan yang sama. Permainan itu bertahan sekitar 1 bulan. Hampir semua siswa memainkan permainan itu, terutama yang ikhwan. Bahkan, lapangan voli berubah seketika menjadi lapangan bulu tangkis, saking banyaknya peminat. 

Bulan ini, tercipta lagi permainan "viral" selanjutnya. Permainan yang lebih banyak peminatnya, dan membuat heboh seluruh warga sekolah. 

Permainan ini tercipta, ketika selesai solat zuhur (tentunya setelah selesai berdoa dan solat sunnah ba'diyah) salah seorang siswa mengajak teman yang lain, memainkan permainan tradisional, yaitu permainan "singkong". Permainan yang sudah jarang dimainkan di era milenial ini. 



Seketika, guru dan siswa yang lain kaget, dengan kehebohan yang terjadi. Hampir semua siswa kelas IX mengikuti permainan itu. Kelas VII dan VIII hanya mengamati apa yang sedang terjadi.  

Mereka (Kelas IX), serentak melepas sebelah sandalnya. Mendirikan beberapa sandal sisanya. Melempar ke depan dengan batas garis tertentu. 

"Ana duluan yang lempar, karna ana lebih jauh," celetuk dari salah satu siswa

Pertauranya sederhana, jika yang melempar adalah orang yang lebih jauh dan mengenai tumpukan sisa sandal tadi, maka yang kalah adalah orang yang berada di bawah yang melempar atau yang lebih dekat jaraknya dengan tumpukan sendal. 

Akhirnya momen itu terjadi, seorang siswa melempar sandal dan mengenai tumpukan sendal tadi. Auto semua berlari mencari tempat persembunyian aman. Kejadian itu disambut gelak tawa dari guru dan siswa kelas VII dan VIII. 

Tentunya yang sedih adalah, siswa yang kalah. Harus mencari satu persatu temannya yang bersembunyi. Jika lengah, tumpukan sendal tadi akan dihancurkan lagi, itu pertanda, yang kalah melanjutkan tugasnya mencari tempat persembunyian temannya lagi. 

Kejadian itu berlanjut hingga semua temannya ditemukan. Jika semua sudah ditemukan, tanpa ada yang menghancurkan tumpukan sandal, maka permainan diulang seperti semula. 

Setiap tumpukan sendal dihancurkan, otomatis penonton menyambut dengan gelak tawa. Namun, disambut muka masam siswa yang kalah. Disitulah titik kehebohannya permainan ini. Berlari, gelak tawa, hitungan, muka masam, celetuk kesal, dan lain-lain.

Permainan ini menyebar bak "virus". Keesokan harinya, belum waktu istirahat, sebelum bel berbunyi jam masuk pagi pun, sudah ada beberapa siswa yang bermain. Permainan tersebut sudah diikuti oleh kelas VII dan Kelas VIII terutama yang ikhwan. 


Positifnya, permainan ini menigkatkan kecerdasan psikomotrik siswa. Berlari, melempar, mencari, gelak tawa, dll., tetapi ada hal negatif tentunya. Salah satunya, anak-anak akan berkeringat, dan akan mengganggu kenyamanan belajar dalam kelas. 

Namun, anak-anak tetaplah anak-anak. Mereka akan melakukan hal yang mereka sukai. Selagi itu positif, sekolah harus memfasilitasi kegiatan mereka. Itu...

Mhh



Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

MASA AKTIF PPDB

GAMBAR POP UP PPDB

GAMBAR POP UP PPDB
Daftar Yuk